Tato, umumnya dikenal sebagai tato, adalah tanda yang dibuat dengan memasukkan pewarna ke dalam kulit. Tato adalah praktik yang hampir ada di mana-mana dalam tradisi lokal. Tato sering dijadikan sebagai simbol atau lambang yang dapat mengidentifikasi suatu bagian dari suatu kelompok atau bangsa. Tato adalah simbol keberanian, kebahagiaan, status sosial, kecantikan, kedewasaan, dan kepercayaan diri. Kehadiran tato di tubuh dalam budaya dunia telah ada sejak lama dan dapat ditemukan di seluruh dunia. Pada awalnya diyakini bahwa tato tertua berasal dari Mesir. Namun menurut penelitian Adi Rosa, seorang guru besar seni di Universitas Negeri Padang yang telah menato lebih dari 10 tahun, ia menyimpulkan bahwa tato Mentawai adalah benda tertua. seni tato di dunia
Melalui penelitiannya, Adi menemukan bahwa tato Mentawi lebih tua dari tato Mesir. Encyclopedia Britannica mencatat bahwa tato paling awal pada mumi telah ditemukan di Mesir sejak 1300 SM. Sementara itu, suku Mentawai telah menato tubuh mereka sejak tiba di pantai barat Sumatera pada Zaman Logam pada 1500 SM. Orang Mentawai dianggap sebagai bagian dari kelompok etnis. Primitif asal Malaysia dari Provinsi Yunnan, kemudian menyatu dengan budaya Dongson di Vietnam, mereka berlayar mengarungi Samudera Pasifik dan Selandia Baru hingga mencapai pantai barat Sumatera. Ada juga kesamaan antara tato Mentawai dan tato budaya Dongson di Vietnam. Desain tato serupa dapat ditemukan di berbagai suku Hawaii, di Kepulauan Marquesas. Suku Rapa Nui di Kepulauan Paskah dan suku Maori di Selandia Baru
Pesona Tato Mentawai, Sayang Jika Punah
Tato Mentawai atau Titi adalah jenis tato yang digambar di tubuh suku Mentawai di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Tato ini benar-benar unik. Karena menutupi seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki, bagi masyarakat Mentawai, tato merupakan pakaian abadi yang bisa dipakai sampai mati. Dengan kata lain, tato tradisional Mentaway akan menjadi karya seni selama pemakainya hidup.
Artikel Lainya : Inilah Arti dan Manfaat Dari Gambar Tato
Tato bukan hanya pakaian permanen. Ini juga merupakan cahaya dalam perjalanan menuju surga abadi menurut kepercayaan Arat Sabulungan. Tetapi juga membantu mengekspresikan status sosial dan pekerjaan menurut tradisi Mentawai, tato juga merupakan simbol tatanan alam. Jadi hal-hal seperti batu, hewan dan tumbuhan harus tetap berada di dalam tubuh. Karena semua hal, termasuk hal-hal alami, dianggap sebagai roh.
Arti Tato Mentawai
Seperti seni tato tradisional lainnya, proses pembuatan tato Mentaway dilakukan dengan menggunakan alat-alat tradisional. Pertama, gambar tubuh yang akan ditato dengan tongkat. Pola bergaris sempurna dari tato Mentaway tidak hanya terpahat. Tetapi juga mengikuti metode jarak standar. Sistem ini menggunakan jari, seperti 1 inci, dua jari, dll. Model yang sudah jadi ditusuk dengan jarum kayu. Jarum biasanya diasah dengan tulang atau kayu.
Kemudian gunakan palu untuk mengetuk gagang kayu dengan jarum dengan lembut. Membiarkan pigmen menembus kulit Pigmen tato yang digunakan terbuat dari campuran pigmen alami. Terbuat dari gula tebu dan arang kelapa. Tato dimulai dari telapak tangan, tangan, kaki dan tubuh. Bagian tubuh yang baru cenderung membengkak dan berdarah selama beberapa hari. Selain gaya font, ada tato lain yang dibuat menurut aturan tertentu yang biasanya dibagi berdasarkan asal desa atau suku dan ini terkait dengan karya tato siapa Anda dan identitas suku Mentawai.
Tato Mentawai kini terancam punah. Pasalnya, hanya sebagian kecil suku Mentawai yang memiliki tato di tubuhnya. Pada zaman dahulu, tato merupakan tato tubuh yang umum dan “dipakai” bagi pria dan wanita di Mentawai. Mereka masih mempraktekkan seni tato yang dapat ditemukan di pulau-pulau tersebut. Di Siberut, seperti halnya di desa Madopak, Okai dan Matotonan, risiko kepunahan seni tato disebabkan oleh beberapa faktor. Selain perkembangan zaman dan masuknya ajaran agama ke dalam suku Mentawai.